Tau gak kegunaan setrika? Ya tentu aja lah untuk nyetrika baju yg akan kita pakai biar rapi dan gak lusuh. Tapi suatu hari aku melihat berita di televisi ternyata ada kegunaan lain dari setrika yaitu juga bisa untuk “ nyetrika tubuh manusia” ha..gila nggak tuh! Apa pendapat kamu tentang orang yg tega ngelakuin itu, orang gila,gak waras wajah manusia tapi kelakuan spt binatang yg tega memperlakukan mereka spt itu. Gimana ya bila orang tuanya tahu kalo anaknya disiksa spt itu. Apa para penyiksa itu tak menghiraukan rintihan dan suara “ampun tuan/nyonya”yg terucap dari bibir mereka,malah justru mungkin semakin kejam dan gusar menyiksa.
Itulah salah satu kisah nasib tragis saudara sebangsa kita yaitu TKW yg bekerja diluar negeri. Ya mereka memang masyarakat golongan bawah,polos tapi apakah para majikan itu berhak semena2 pd mereka Ya Tuhanku tolong beri balasan yg setimpal pada pelakunya.
Gaji yg besar, pulang membawa uang banyak mungkin itulah yg dipikirkan sebagian orang karena didesa tak ada yg bisa dilakukan. Gimana gak pusing ijazah pas2an cari kerja di kota juga susah karena kalah sama yg bertitel sarjana, apa boleh buat bila ada tawaran menggiurkan dari calo2 TKI langsung aja diterima tanpa pikir panjang langsung saja ikut. Atau mereka juga terpengaruh dengan cerita2 temannya yg sukses merantau diluar negeri trus sekarang pulang biasa bikin rumah gedong,punya motor,pakaian yg bagus,style yg gaul dan gak lagi kampungan. Tapi tujuan mereka yg utama adalah ingin memperbaiki ekonomi keluarga dan membahagiakan orang tua. Sungguh pekerjaan yg amat mulia. Namun gak goleh dong menyalahkan mereka begitu saja, justru kita harus banyak belajar dari sikap mereka yg pantang menyerah demi satu tujuan yg diimpikan walau akhirnya nyawa mereka yg menjadi taruhannya.
Bukan hanya disikasa tapi banyak juga yg diperkosa hingga lalu hamil, kebayang gak betapa hancur hatinya dan malu pulang kekampung halaman dengan membawa anak tanpa bapak.Mereka depresi dan stress mengalami derita bathin lalu bunuh diripun akhirnya jalan yg dipilih, namun ada juga yg berani melawan dan balik membunuh majikanya, gak biasa disalahkan memang kalo pikiran udah buntu kita dapat melakukan hal2 yg tak terduga. Akhirnya mereka pun harus berurusan dg aparat penegak hokum setempat. Tak terbayangkan oleh mereka kalau didalam sel jeruji penjaralah akhir tempatnya, bahkan ada yg dihukum mati…ya tuhan segitu parahkan nasib mereka.
Aku bertanya dalam hati kenapa harus ada istilah “pembantu”,karena bagi sebagian orang itu adalah pekerjaan yg rendah, baju daster lusuh,diperintah sana-sini bahkan dibentak2 kalo salah dalam melakukan pekerjaaan. Bangun paling awal,masak,ngepel,nyuci,makan paling terakhir bahkan tidurpun larut malam untuk menunggu dan membuka pintu bila majikan pulang malam. Yah memang itulah pekerjaannya dan untuk itu mereka digaji, tapi gak adakah sedikit penghormatan dan terima kasih dari sekedar gaji, misalnya dianggap sudah seperti keluarga. Kuucapkan rasa terimakasih yg sebesarnya kepada majikan yg menghargai seorang “pembantu” karena mereka juga manusia yg sama dihadapan tuhan bukan golongan rendah yg berhak diperlakukan semena2.
Dan terimakasih pula untuk orang yg peduli dan memperjuangkan nasib mereka…piss SLANKERS MINORITAS.